Sulit di jelaskan

Gambar - pixabay

Hari masih pagi, namun sinar matahari sudah terasa hangat. Lumayan sudah agak sisiangan sedikit.
Di dekat kandang sapi perahnya, nampak Pak Agus sejak tadi duduk melamun dan gelisah.

Tiba-tiba kang Satria muncul dari jalan setapak dekat pak Agus duduk, sambil membawa singkong dari kebunnya.

Kang Satria

Met pagi Pak Agus... Ada apa nih kog pagi-pagi sudah melamun. Kayaknya lagi sedih dan gelisah gitu

Pak Agus:

Sulit untuk di jelaskan kang

Kang Satria:

Iya kenapa? Coba ceritakan, siapa tau saya bisa mengerti dan membantu apa yang membuat kamu gelisah seperti itu

Pak Agus:

Begini ceritanya.."tadi saya memerah susu sapi saya, setelah dapat satu ember, eh malah di tendang oleh sapi saya dengan kaki kirinya. Kemudian saya ikat kaki kirinya. Ah pokoknya sulit di jelaskan

Kang Satria:

Ya udah di lanjutin dong cerinya, kenapa sulit di jelaskan hanya karna susu di tumpahin sapinya sendiri?

Pak Agus:

Habis itu saya kembali memerah susu sapi saya, eh di tendang lagi dengan kaki kanannya. Lalu saya ikat juga kaki kanan sapiku. Dan aku kembali memerah susu sapiku, setelah dapat satu ember lagi ternyata susunya tumpah lagi karna di sabet sama ekornya. Sulit di jelaskan deh...

Kang Satria:

Trus setelah itu gimana?Dan apanya yang sulit di jelaskan?

Pak Agus:

Tadinya mau saya ikat juga ekornya, berhubung sudah tidak ada tali, saya mau mengikatnya dengan ikat pinggang. Saya lepas ikat pinggangku , belum sempat buat ngikat ekor sapi..celana saya melorot. Waktu itu pas istri saya datang."
Kang satria tentu tau bagaimana sikap istri saya waktu itu. Sampai saya sulit untuk menjelaskannya.

Nampak kang Satria tersenyum sambil manggut-manggut seolah paham dengan cerita Pak Agus.

---

Ini hanya cerita fiktif begitu juga nama yang ada dalam ilustrasi.